NOUV°; Bauhaus Kontemporer – Memadukan Fungsionalitas dan Fantasi dari Benda Sehari-Hari

DESIGN | PRODUCT & FURNITURE | BANDUNG | INDONESIA | 2024

Telur, klip kertas, dan daun adalah benda-benda berdimensi kecil dengan bentuk dasar serupa yang biasanya kita lewatkan begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda ini NOUV° sebut sebagai daily intimate objects. NOUV°, sebuah studio desain asal Bandung yang berfokus pada pengembangan dan pembuatan furnitur kontemporer, terutama kursi, dan desain interior, melihat benda-benda tersebut dengan sudut pandang yang berbeda. Mereka melihat benda-benda tersebut sebagai sumber inspirasi mereka dalam merancang dan membuat furnitur.  

Dibentuk pada tahun 2016, NOUV° hadir di industri desain furnitur membawa warna baru dengan menghadirkan produk-produk yang memadukan teknologi modern dan skilled craftsmantship dengan visual yang minimalis dan kontemporer. Mereka memadukan elemen tradisional dari craftmanship dengan desain modern dan menghasilkan produk-produk otentik.

Permainan bidang dan garis yang terbentuk dari besi-besi pipa yang digunakan dapat kita lihat dari produk-produk NOUV°. Dapat dikatakan bahwa konsep desain produk-produk NOUV° adalah sebuah tribute untuk Bauhaus dan fungsionalisme; dengan mengurangi jumlah bahan seminimal mungkin dengan estetika yang dibuat semaksimal mungkin. 

Beberapa pameran desain produk dan furnitur pernah NOUV° ikuti seperti di 2018 dan 2019 menjadi exhibitor IFEX, Jakarta; 2017 dan 2018 di Mozaik Jakarta; 2019 di CASA Indonesia; sampai pameran industri furnitur Maison&Objet, di Paris pada tahun 2019. Di tahun 2019 pula dua perusahaan manufaktur dari Eropa dan Australia tertarik untuk memproduksi desain yang dibuat oleh NOUV° yang pada akhirnya mereka melakukan kerja sama. 

Pada bulan Juli 2022, NOUV° mengadakan pameran bertajuk “Introduction 01: NOUV Archives” di Fragment Project, Bandung. Pameran ini menjadi wadah bagi NOUV° untuk memperkenalkan nilai-nilai karya mereka kepada khalayak yang lebih luas, sekaligus menunjukkan kepada publik tentang eksplorasi material besi yang mereka terapkan pada produk-produk mereka selama ini.  

Pameran terbaru mereka adalah proyek kolaborasi bersama Kure-Kare-Ka, studio desain spasial dan instalasi bunga, bertajuk “UN-SEE-N-ESS” yang digelar di Critical Eleven, Bandung, bulan Oktober 2023 lalu sebagai salah satu rangkaian agenda Bandung Design Biennale 2023. Pameran ini mencuri perhatian orang-orang khususnya mereka yang memang menantikan gelaran Bandung Design Biennale karena instalasinya yang secara visual menggelitik; produk-produk NOUV° yang terbuat dari material besi dengan warna monoton hitam dipadukan dengan rangkaian benda sehari-hari seperti jeruk, kerupuk, kacang panjang, yang sekilas nampak seperti rangkaian bunga. Instalasi tersebut diperkuat dengan lighting design yang dirancang oleh Convert Textured. 

Readesign Magazine berbincang dengan pendiri NOUV°, Raka Pratama dan Ivan Naufal untuk mengenal lebih dalam NOUV° serta proses kreatif mereka. 

Filosofi atau pendekatan desain seperti apa yang digunakan oleh NOUV° dalam menciptakan produk-produknya? 

Sederhananya, kami mengambil inspirasi dari objek-objek keseharian dan bentuk-bentuk yang ada di sekitar. Memadukan elemen fungsional dan fantasi menjadi suatu produk yang dibutuhkan seperti furnitur ataupun desain-desain produk lainnya. Apa yang dimaksud dengan fantasi di sini adalah perpaduan antara imajinasi dengan pengetahuan teknis dalam desain dan craftmanship yang kami kuasai dan pernah lakukan. 

Sejak kapan punya ketertarikan dengan desain furnitur yang pada akhirnya memutuskan untuk mendirikan NOUV°? 

Awalnya dari kuliah sih. Jadi, waktu kuliah itu ada mata kuliah desain mebel karena dulu kami basic-nya di desain interior. Tapi wawasan soal desain produknya masih basic banget, belum begitu mendalam. Terus sampai lulus kuliah kami dalami lagi soal desain produk. Setelah menjalankan NOUV°, kami sadar bahwa ternyata ada banyak ilmu-ilmu soal desain produk yang memang sewaktu kuliah nggak bisa kami dapat selain dari practice seperti RnD (research and development) dan prototype dalam menciptakan produk-produk NOUV°.

Besi menjadi material yang banyak digunakan dalam produk-produk NOUV°. Ada kah alasan khusus dari pemilihan material tersebut? 

Pertama, kenapa kami pakai besi adalah karena memang dari visi-misi NOUV° sendiri yang menciptakan sesuatu dari daily intimate objects, benda-benda keseharian. Besi itu ada di mana-mana, mudah didapatkan, lalu secara manufakturnya gampang. Secara durability atau daya tahannya juga besi cukup kuat jika dibandingkan dengan kayu.  

Dari segi desain pun kami buat flat-pack sehingga bisa knockdown (bongkar pasang). Jadi, kalau ada beberapa bagian  yang rusak, bisa kami ganti tanpa harus membeli baru. Dengan begitu, kita bisa mengurangi cabon footprint-nya. Walaupun secara raw material besi ini menghasilkan carbon footprint yang lebih banyak daripada kayu, secara durability material kayu lebih tahan lama dibandingkan dengan kayu sehingga lebih sustainable.* 

Dan buat kami lebih mudah pengolahannya; mulai dari bentuk, joinery, lalu secara finishing lebih mudah dieksplorasi. Material ini juga mudah didapatkan (tidak seperti kayu, rotan, marmer, dan material lain yang bisa bergantung pada kondisi geografis suatu daerah). 

Dari desain yang minimalis, kontemporer, dan penggunaan material yang memiliki durability tinggi, impact seperti apa yang diharapkan dari hadirnya NOUV di industri desain furnitur Indonesia? 

Kalau impact-nya sih ya mungkin NOUV° jadi salah satu variasi baru di industri furnitur khususnya Indonesia. Karena kalau dilihat, antusiasme masyarakat terhadap desain produk khususnya furnitur semakin meningkat, semakin bagus. Orang-orang sudah mulai aware dengan desain produk khususnya desain furnitur. 

Dahulu itu kan banyak ya, furnitur-furniur bootleg dari desainer luar negeri yang dicontek plek-plekan dibuat di Indonesia. Misalnya kayak kursi Hans J. Wegner, Eames, dan lain-lain. Tapi saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai aware dengan isu orisinalitas dan mulai melihat produk lokal yang berkualitas. Dari fenomena ini kami mulai terpikir soal pertanyaan, kenapa nggak kita buat sendiri sesuatu yang orisinal mulai dari proses desain sampai produksi di Indonesia? 

Ada kah filosofi khusus dari dipilihnya nama NOUV° sebagai nama brand? 

Sebenarnya tidak ada yang terlalu filososfis. Nama NOUV° berawal dari celotehan yang terinspirasi dari kata “new” dan kebetulan saat itu NOUV° lahirnya di bulan November. New, neo, nouv, semacam plesetan kalau kami ingin menjadi sesuatu yang baru. Nama NOUV° juga gampang diingat, dari penulisannya gampang, dan kalau pakai font apapun bakal tetap enak dilihat. 

Bagaimana proses kuratorial produk yang ditampilkan dalam pameran “UN-SEE-N-ESS” Oktober lalu? 

Sebenarnya tujuan dari pameran kemarin itu bukan presentasi produk, ya, tapi lebih untuk menampilkan wacana tentang proses kreatif dalam membuat sesuatu khususnya produk-produk NOUV°; bagaimana kami mengolah material, komposisi, dan ruang. Kami mencoba menceritakan hal-hal basic dalam semua proses perencanaan produk seperti komposisi, irama, dan kontras. Jadi bukan menceritakan produk NOUV° secara individu dengan product styling tapi lebih menceritakan proses kreatif kami. Karena pameran kemarin itu semua aspek seperti aspek ruang, sirkulasi, tata cahaya, komposisi antara objek dan subjek, antara pengunjung, ruang, dan benda pamer semuanya terintegrasi. 

Untuk informasi lebih lengkap tentang produk-produk NOUV°, dapat dilihat di media sosial NOUV° dan laman mereka. 

*Referensi: pembahasan lebih lanjut mengenai mengapa material yang berasal dari alam (sebagai contoh kayu) bisa menjadi tidak lebih sustainable dari material buatan pernah kami bahas dalam perbincangan Readesign Magazine dengan Widi Asari, fashion designer asal Bandung yang berfokus pada pengolahan material terbarukan dan desain berkelanjutan (sustainability design) dalam industri fashion, di sini. 

Leave a comment